MY BLOG FOLLOWER

Thursday, July 16, 2015

Tegaknya Khilafah adalah Kemenangan Hakiki Eidul Fitri


 اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

أَمَّا بَعْدُ؛

Saudaraku. Dalam sekelip mata Ramadhan kini akan pergi meninggalkan kita. Tentu sahaja ada di antara kita yang merasa sedih dan haru yang mendalam. Apabila bulan yang penuh rahmah, ampunan, dan kebaikan ini akan berlalu. Padahal, banyak hal yang belum optimal kita lakukan Banyak pahala yang masih belum kita raih. Tapi demikianlah waktu, terus berjalan dan berlalu pergi , tidak ada yang mampu menghentikannya kecuali Allah SWT semata.
Eidul Fitri pun saat ini berada dihadapan mata kita. Hari kemenangan yang dijanjikan Allah SWT , tentunya bagi yang benar-benar menjalankan shaum dengan keimananan,penuh dengan ketaatan didasarkan keinginan mencari redha Allah SWT.
Ibadah shaum di bulan ramadhan sebagaimana ibadah-ibadah yang lainnya merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq yang Maha Perkasa (taqorrub ila Allah) . Semakin dekat seseorang kepada Khaliq-Nya tentu sahaja semakin bertambah cintanya kepada-Nya . Semakin bertambah cintanya semakin bertambah pula ketaatannya kepada Allah SWT. Sementara makna taat berarti ikhlas, rela, redha dan pasti akur dan mahu diatur oleh hukum-hukum-Nya , tanpa ada rasa keberatan sedikitpun, tanpa beban. Semuanya kerana kecintaan kepada Allah SWT yang memerintahkan hambanya untuk menjalankan syariah-Nya.
Dalam tafsir al Qurthubi ketika menjelaskan firman Allah SWT QS Ali Imron : 31 disebutkan : Al Azhari berkata: ‘erti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya’. Hal yang sama dikatakan Al Zajaj : ‘Cintanya seorang manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati keduanya dan redha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw’.
Itulah yang seharusnya terjadi pada kita. Shaum bulan ramadhan meskipun berlalu harus memberikan pengaruh berupa semakin kokohnya ketaatan kita kepada Allah SWT. Bukankah Allah SWT telah menjelaskan dalam Al Qur’an (QS al Baqaroh:183) bahwa Dia memerintahkan kita shaum dibulan ini agar kita bertaqwa (la’allakum tattaqun)?
Sementara makna taqwa bererti menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Taqwa juga tercermin dari sikap waspada, penuh perhitungan, penuh kekhawatiran dan rasa takut kalau apa-apa yang kita lakukan akan mengundang murka dan adzab Allah SWT kepada kita. Sahabat Rasulullah SAW contohnya Umar bin Khaththab ra memberikan gambaran yang sederhana tentang hakikat taqwa, iaini bagaikan orang yang melangkah di jalan yang penuh duri. Tentulah sikapnya penuh dengan kehati-hatian , khawatir kalau terluka. Sejatinya, demikian pula sikap kita sebagai hamba Allah dalam mengharungi kehidupan ini , hati-hati kalau menyimpang dari syari’ah-Nya.
Dan yang perlu kita berikan keutamaan, ketaatan kepada hukum Allah SWT haruslah menyeluruh dalam seluruh hukum-Nya. Bukan hanya dalam ibadah mahdhah seperti solat, shaum, atau zakat. Tapi tentu sahaja termasuk dalam aspek muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam ekonomi, politik, pendidikan, dan aspek sosial lainnya.
Allah SWT berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (Al-Baqarah: 208)
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir menyatakan: “Allah swt telah memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin dan mempercayai RasulNya agar mengambil system keyakinan Islam (‘aqidah) dan syari’at Islam, mengerjakan seluruh perintahNya dan meninggalkan seluruh laranganNya selagi mereka mampu.” Senada dengan itu Imam Thabariy menyatakan : “Ayat di atas merupakan perintah kepada orang-orang beriman untuk menolak selain hukum Islam; perintah untuk menjalankan syari’at Islam secara menyeluruh; dan larangan mengingkari satupun hukum yang merupakan bagian dari hukum Islam.
Sayangnya ketaqwaan secara menyeluruh inilah yang masih belum dapat kita miliki dan rasai saat ini. Buktinya kita masih lagi belum menjalankan hukum-hukum Allah secara menyeluruh. Sistem politik kita masih berdasarkan demokrasi yang menyerahkan kedaulatan kepada tangan manusia (as-siyadah lil sya’bi). Perkara yang jelas-jelas bertentangan dengan aqidah Islam. Sebab satu-satunya yang berhak membuat hukum , dalam pengertian sumber hukum adalah Allah SWT. 
Ekonomi kita pula diatur berdasarkan aturan Kapitalisma yang justeru menambah penderitaan rakyat, kemiskinan, dan menjadi jalan bagi penjajah untuk mengeksploitasi kekayaan alam kita. Aspek-aspek lainnya juga sama. Dengan tegas kita katakan pangkal penderitaan umat Islam bahkan manusia saat ini adalah sistem kapitalis ini. Tidak ada lain solusinya kecuali syariah Islam.
Kesimpulannya, bukti keberhasilan shaum kita agar kita benar-benar menjadi orang yang bertaqwa, benar- benar menjadi seorang hamba Allah yang diredhainya adalah dengan tertegaknya syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Mahu tidak mahu, kita harus terima bahawa penegakan syariah islam ini tidak akan berhasil selagi kita masih hidup dalam pengaturan sistem yang sama. Kerana pasti ianya akan membuahkan kecacatan demi kecacatan pada perlaksanaannya. 

Justeru kerana itu kita memerlukan sebuah institusi politik yang disebut Negara Khilafah di ketika ini yang masih belum terwujud di dada dunia. Dengannya pasti seluruh aspek kehidupan kita akan kembali diatur oleh syariah berlandaskan wahyu dari Nya.  Maka dengan itu siapapun kita, dari mana pun kelompok atau organisasi kita wajib bersama-sama memperjuangkannya. Bekerja keras bersama-sama memperjuangkan syariah dan Khilafah dengan jalan yang diredhaiNya. Maka dengan itu haruslah kita sama-sama bahu membahu walau dari pelbagai latar perjuangan, dari pelbagai latar kepimpinan. Demi mencapai sebuah kemenangan hakiki tertegaknya syariah islam dengan berdirinya kembali Khilafah Islamiyah. 

Memang perjuangan ini berat dan memerlukan banyak pengorbanan terutama waktu. Namun seandainya ianya kita laksanakan bersama-sama perjuangan ini akan pasti lebih ringan dan kemenangan akan lebih cepat kita raih tentunya dengan izin Allah SWT semata Yang pasti janjiNya akan terbukti dan kemenangan ini akan kita rasai bersama.  Insya'Allah. Tabir!... Allahu Akbar.

Akhir kata dari Kami, anggota Hizbut Tahrir Malaysia cawangan Johor Bahru khususnya. Yakinlah kepada Allah dan serahkanlah diri kalian dengan ketaatan sesungguhnya kepadaNya. Bersamalah kita buktikan Ramadhan ini Ramadhan Terakhir tanpa Syariah dan Khilafah. Dan bermula syawal kali ini sebagai bukti bulan yang akan meneguhkan kita kepada tali agamaNya insya'Allah. Allahumma Amin... 

اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُم




Link Rasmi: http://mykhilafah.com/

Perutusan Dari Kepimpinan Pusat HTM:










Selanjutnya...!

Monday, July 6, 2015

SERUAN SEBELUM YANG TERAKHIR UNTUK ORANG YANG MEMILIKI KEKUASAAN DAN PARA PEMBELA AGAMANYA!


Hizbut Tahrir baru-baru ini pada Jumaat 19/06/2015 pada minggu ramadhan yang pertama secara serentak di seluruh dunia telah menyeru umat Islam secara umumnya dan ahlu al-quwwah wa al-man’ah secara khususnya, untuk berjuang bersama dan memberi dukungan kepada Hizbut Tahrir dalam usaha menegakkan Khilafah Rasyidah ala minhaj nubuwwah. Ini merupakan seruan serentak yang ketiga dilakukan oleh Hizbut Tahrir setelah seruan pertama pada 20 Rabiul Awwal 1385 H, bersamaan 17 Ogos 1969 M (50 tahun yang lalu) dan seruan kedua pada 28 Rajab 1426 H, bersamaan 2 September 2005 M (10 tahun yang lalu). Seruan ini di Malaysia disampaikan oleh Jurucakap Hizbut Tahrir Malaysia Ust Abdul Hakim Othman sejurus selepas solat Jumaat di sebuah masjid di Ibu Negara. Seruan Sebelum Yang Terakhir ini sekaligus membawa erti perjuangan menegakkan Khilafah ini sedang menuju ke fasa yang terakhir sebelum janji Allah dan khabar gembira RasulNya dapat dibuktikan dan dirasai bersama.
Sekilas inti seruan yang telah disampaikan:
____________________________________________________


   الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه وبعد...

Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW,  keluarga, sahabat dan siapa sahaja yang berwala’ kepada baginda.. wa ba’du…

Saudara-saudara yang dimuliakan,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh..

Kami menujukan seruan ini kepada kalian dalam suasana bulan Ramadhan yang penuh berkat, bulan puasa yang agung, yang dinyatakan oleh Allah SWT:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah bulan di mana al-Qur’an diturunkan di dalamnya sebagai petunjuk untuk umat manusia, serta penjelasan, berupa petunjuk dan pembeza [antara yang hak dan batil]” [Al-Baqarah (2):185]

Bulan yang juga telah disabdakan Nabi SAW dalam hadis Qudsi dari Abu Hurairah RA:

«قَالَ اللَّهُ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ...»

“Allah berfirman: Setiap amal perbuatan anak Adam itu untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya..” [HR Bukhari]

Dan dari Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW bersabda:

«إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ»

“Ketika bulan Ramadhan tiba, maka pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan pun dibelenggu” [HR Muslim]

Kami memohon kepada Allah yang Maha Agung dan Maha Kuasa agar hati-hati kalian dibuka untuk menerima seruan kami dan pendengaran-pendengaran kalian bersedia mendengar kami, sehingga kalian berkenan untuk menyahut seruan yang kami sampaikan. Dengan begitu, kalian akan menjadi orang-orang yang disebutkan Allah:

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَاب

“Orang-orang yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti yang terbaik darinya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT. Mereka itulah orang yang diberi akal fikiran” [Al-Zumar (39):18]

Wahai saudara-saudara yang dimuliakan,

Tidak diragukan bahawa kalian mendengar dan menyaksikan pelbagai peristiwa yang telah dan sedang terjadi…Negara-negara kafir penjajah benar-benar telah mengerumuni kita, sehingga negeri kita menjadi sasaran semua puak yang tamak, menjadi buruan para pemburu, perpecahannya pun sudah tidak dapat disatukan lagi oleh pemersatu…Darah-darah kita tertumpah, kekayaan alam kita dijarah, tanah kita pun semakin mengurang bukan sahaja dari tepi-tepinya, malah dari jantungnya. Yahudi telah merampas tanah penuh berkah, Palestin, tanah Isra’ dan Mikraj, bumi kiblat pertama. Di sana, mereka mendirikan sebuah Negara. Mereka menebarkan kerosakan demi kerosakan ke atas tanah tersebut…Mereka menghalau dan mengusir penduduknya dari rumah-rumah mereka, menodai kehormatannya, membunuh dan menumpahkan darah penduduknya. Mereka terus-menerus menghujaninya dengan kerosakan..  

Amerika telah menumpahkan darah, mengoyak-ngoyak Iraq dan Afghanistan serta melakukan makar kepada kita di semua tempat. Amerika telah membahagi Sudan, melepaskan Timor Timur dari Indonesia, mendukung Yunani menguasai Cyprus…Manakala Britain pula bersama Amerika terlibat dalam semua kerosakan yang dilakukannya. Jika mampu melakukannya sendiri, nescaya Britain akan membunuh dan menumpahkan darah secara sendiri. Apabila tidak mampu, maka ia akan bersama Amerika dalam melakukan kejahatan, baik untuk menyaingi atau mendukung Amerika. Bersama dengan Amerika, Britain terlibat dalam pembantaian di Iraq, Afghanistan dan Libya…Manakala Perancis mengikuti mereka dalam tindakan pembantaian ini. Bersama dengan Amerika dan Britain, Perancis terlibat dengan kerjasama dalam satu aspek, dan dalam aspek yang lain, Perancis bertindak sendiri, seperti di Afrika Tengah…

Sedangkan Rusia pula dengan pembantaiannya di Cremia, Kaukasus, Chechnya dan Tatarstan…Begitu juga pembantaian oleh China di Turkmenistan dan permusuhannya terhadap Islam.. Diikuti dengan pembantaian oleh India di Kashmir. Saudaraku, apakah yang kalian ketahui tentang Kashmir? Mereka adalah kaum Muslimin yang diperintah oleh kaum Hindu, dengan pemerintahan yang penuh pembantaian dan jenayah...

Bahkan, negara-negara kecil pun ikut terlibat membantai kaum Muslimin! Itulah Myanmar. Myanmar telah berani membantai kaum Muslimin dan menodai kehormatan mereka. Kaum Buddha begitu berani melakukan hal ini ke atas kaum Muslimin…dan banyak lagi pembantaian lainnya yang dialami oleh kaum Muslimin..

Darah-darah ini tidak hanya ditumpahkan oleh kaum kafir penjajah sahaja, bahkan oleh ejen-ejen dan tali barut mereka, dari kaum Muslimin sendiri, yang begitu berani saling membunuh sesama sendiri, menumpahkan darah sesama sendiri dan bersekongkol bersama puak kuffar dalam pembantaian ini seperti tidak sedar bahawa pembunuhan yang dilakukan itu adalah sesama Muslim. Mereka menyangka bahawa mereka telah melakukan perkara yang benar. Muslim saling berbunuhan di Syria umpama musuh ketat. Muslim saling berbunuhan di Iraq, sebagaimana kelakuan orang-orang Jahiliyah dahulu…Muslim saling berbunuhan di Libya dengan sungguh kejam. Di Yaman, Muslim saling bunuh-membunuh dengan cukup menyedihkan…Seterusnya, pembunuhan sesama sendiri juga berlaku di Mesir dan Tunisia. Semuanya itu merupakan tindakan kejahatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh tangan-tangan kaum Muslimin, saling berbunuhan satu dengan yang lain...dan masih banyak kejahatan lainnya selain itu..    

Bukan hanya darah-darah yang mengalir dengan nyata yang sedang membasahi tubuh-tubuh kaum Muslimin, hasil tangan-tangan mereka sendiri dan tangan-tangan kaum kafir penjajah, tetapi juga darah dan pembunuhan yang tidak mengalirkan darah di tubuh, namun membutakan akal dan hati. Kaum kafir penjajah itu telah bekerja dengan sekeras-kerasnya melalui pelbagai media penyesatan, melakukan makar dan konspirasi dan segala bentuk kejahatan untuk melawan dakwah kepada Khilafah dan para pejuangnya. Ada kala dilakukannya sendiri dan ada kala dilakukan melalui tangan-tangan tali barut mereka.

Ketika langkah mereka gagal meraih tujuannya terhadap para pejuang Khilafah itu, dan mereka secara nyata gagal memalingkan kaum Muslimin dari kewajiban menegakkan Khilafah, malangnya ada segelintir kaum Muslimin yang bangkit untuk melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh kaum kafir penjajah sebelumnya. Mereka menganjurkan perjumpaan demi perjumpaan untuk memutar belitkan fakta dari gambaran yang sebenar. Mereka menyatakan bahawa Khilafah merupakan peristiwa sejarah, bukannya hukum syarak yang wajib, di dalam Islam…  

Kemudian segelintir yang lain pula bangkit. Mereka melakukan lebih dari itu dalam memerangi Khilafah. Mereka mengotori imej Khilafah dengan mengatasnamakan Khilafah. Mereka melakukan pelbagai pembantaian, dan kejahatan atas simbol Khilafah. Mereka telah memalingkan Khilafah daripada bentuknya yang sebenar. Mereka melakukan, atas nama Khilafah, pelbagai keburukan yang tidak pernah terlintas dalam benak manusia. Mereka telah melapangkan jalan bagi kaum kafir penjajah dan musuh-musuh Islam. Mereka telah membuka jalan agar pelbagai kejahatan tersebut dapat dieksploitasi, sehingga wajah Khilafah berhasil ditampilkan kepada orang ramai sebagai suatu kejahatan yang melebihi daripada segala kejahatan yang lain. Dengan begitu, orang ramai pun akhirnya membenci Khilafah. Orang ramai pun [diharapkan] akan menjauhinya, sehingga gambaran Khilafah (yang sepatutnya sangat dirindui dalam benak kaum Muslimin), justeru berubah menjadi kezaliman yang menyesakkan! Begitulah apa yang mereka lakukan…

Maka jadilah keadaan kaum Muslimin saat ini dalam kegelapan, saling menutupi satu dengan yang lain. Kegelapan ini bukan hanya akibat tangan-tangan kaum kafir penjajah, tetapi akibat tangan-tangan kaum Muslimin itu sendiri yang berganding dengan kafir penjajah, malah mungkin kesan tangan-tangan kaum Muslimin sendiri itu lebih besar. Mereka menyandarkan tindakan mereka ini kepada Islam. Hakikatnya, mereka telah menistakan Islam seraya mengibarkan slogan menentangnya, atau mereka menistakan Islam tetapi mengibarkan slogan atas nama Islam!!

Wahai kaum Muslimin amnya…Wahai Ahlul-Quwwah wal Man’ah khasnya..

Sesungguhnya keadaan kita sekarang telah mengulangi era Jahiliyyah dahulu di mana bangsa Arab hidup di dalamnya. Mereka saling berperang selama 40 tahun gara-gara seekor unta. Mereka mengubur hidup-hidup anak perempuan. Mereka membuat patung yang mereka pahat dengan tangan-tangan mereka, baik dari batu mahupun kayu, kemudian mereka sembah. Kadang-kadang mereka membuatnya dari buah kurma dan ketika mereka lapar, lalu mereka pun memakannya! Mereka mengelilingi gurun sahara bukan untuk mengembangkan perkara yang seharusnya mereka kembangkan untuk keluarga mereka atau orang-orang di sekitar mereka, apalagi mengembangkannya ke seluruh dunia…Manakala kaum yang sudah berperadaban menjadi pengekor negara-negara besar kala itu. Suku Muntherid [Kristian] di Iraq mengikuti kerajaan Parsi dan suku Ghasasaniyah di Syam mengikuti kerajaan Rom. Ketika kerajaan Rom diganggu oleh Parsi atau sebaliknya, maka suku Ghassasaniyah akan saling berperang melawan suku Muntherid. Begitulah keadaan bangsa Arab waktu itu. Mereka itu sama sahaja, baik Arab gurun mahupun Arab kota yang sudah berperadaban...Cuma Makkah telah dilindungi oleh Allah, tetap aman, meskipun banyak berhala sebanyak hari dalam setahun, yang mengelilinginya.

Begitulah kaum Arab gurun Jahiliyah. Mereka menumpahkan darah-darah mereka dengan tangan-tangan mereka. Mereka saling berbunuhan sesama mereka, bukan untuk sesuatu yang berharga, tetapi demi fanatisme yang penuh kebusukan…Mereka yang di kota dan berperadaban pun saling berbunuhan, kadang-kadang demi kepentingan yang menjadi cita-cita negara besar kala itu, sehingga mereka mereka pun terpecah-belah, yang tak bisa disatukan lagi oleh pemersatu dan mereka tak terbendung lagi dari pelbagai kejahatan besar oleh siapa pun. Keadaan mereka mirip dengan keadaan kita pada hari ini atau keadaan kita hari ini hampir sama dengan keadaan mereka ketika itu.

Meskipun begitu, para penguasa dan ketua-ketua suku mereka masih memiliki harga diri dan perasaan malu. Dua hal itu kini tidak ada lagi pada diri para penguasa dan pemuka di negeri kaum Muslimin. Buktinya adalah 40 orang lelaki yang diutus kaum Musyrikin untuk membunuh Rasulullah SAW di mana mereka berangkat pada malam hari ke kediaman Rasulullah SAW dan ketika mereka mendapati kediaman baginda SAW terkunci, mereka pun menunggu di sekitar kediaman baginda SAW hingga Rasul SAW membuka pintu rumahnya, barulah mereka cuba membunuh baginda SAW. Ini kerana harga diri mereka mencegah mereka menceroboh rumah orang, lalu memasukinya dengan paksa. Rasa malu mereka menghalangi mereka memasuki rumah orang, ketika penghuninya sedang tidur. Namun, para penguasa dan mata-mata mereka saat ini sudah terlalu biasa menyerang kehormatan, menceroboh rumah tanpa izin atau meminta izin. Mereka juga tidak lagi menggunakan topeng untuk menutupi muka mereka. Mereka menakut-nakuti kaum perempuan dan anak-anak. Mereka mengejutkan tidurnya, mereka menjadi resah kerana ketakutan. Itu semua kerana para penguasa dan mata-mata mereka saat ini telah kehilangan harga diri dan rasa malu. Tepat sekali sabda Rasulullah SAW:      

«... إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ»

“Jika kamu tidak lagi mempunyai rasa malu, maka lakukanlah apa yang kamu mahu” [HR Bukhari]

Wahai kaum Muslimin amnya.. Wahai Ahlul-Nusrah wal Man’ah khasnya..

Rasulullah SAW diutus dengan membawa Islam. Baginda telah berhasil membangkitkan bangsa Arab dari kejahiliyahan yang diselimuti kegelapan yang pekat itu. Baginda mengangkat mereka setelah mereka sebelumnya tersungkur, menegakkan mereka setelah sebelumnya mereka terduduk, membangkitkan mereka setelah sebelumnya mereka terlena. Mereka mulai berjihad di jalan Allah dan mengembangkan risalah yang agung, menyebarkan kebaikan dan keadilan ke seluruh dunia, di mana sahaja mereka berada…

Rasulullah SAW telah menghimpun orang-orang yang telah beriman di rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam dan setelah beberapa tahun, baginda SAW mengumumkan mereka agar dapat berinteraksi dengan masyarakat, untuk menyampaikan kebenaran dengan lantang di hadapan mereka (masyarakat), melakukan pertarungan intelektual dan perjuangan politik. Mereka sama sekali tidak gentar dengan cacian pencaci, semata-mata kerana Allah..Mereka bersabar terhadap penganiayaan. Mereka melalui pelbagai kesulitan, tanpa kendur atau berganjak sedikit pun tekad mereka…

Bahkan, ketika tahun yang disebut Tahun Duka Cita sekalipun, yakni ketika Abu Thalib, bapa saudara Rasulullah SAW yang selama ini melindungi baginda dan ketika isteri baginda tercinta, Ummul Mukminin, Khadijah RA, yang selama ini telah memberi baginda tempat, telah dipanggil menghadap Allah SWT…di Tahun Duka Cita ini Allah memberikan kemuliaan kepada RasulNya SAW dengan dua hal yang di sana, terdapat kemuliaan dunia dan akhirat. Itu terjadi pada 10 tahun kenabian. Pertama; Allah SWT telah memuliakan baginda SAW dengan isra’ dan mikraj. Allah SWT telah memperjalankan baginda dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Baginda SAW pun dimikrajkan ke langit tertinggi dan Dia memberikan wahyu kepada hambaNya ini, apa yang telah Dia wahyukan...Kedua; Izin kepada Rasulullah SAW untuk mencari dukungan [nusrah] yang telah berhasil menyematkan mahkota Bai’at Aqabah Kedua, yang tak lain adalah Bai’at Nusrah, bai’at untuk memerintah. Itu terjadi pada bulan Dzulhijjah, tahun ke-13 kenabian.

Setelah itu, Rasulullah SAW berhijrah pada bulan Rabiul Awwal, tahun 1 H. Baginda SAW mendirikan Negara, lalu Islam dan kaum Muslimin pun menjadi mulia dan terhormat dan tentu ini merupakan peristiwa yang agung…sehingga, ketika kaum Muslimin hendak memulakan tarikh, Khalifah Umar RA mengumpulkan mereka, lalu mereka mengkaji masalah tersebut dan akhirnya mereka membuat kesimpulan bahawa momentum hijrah dan pendirian Negara itu merupakan peristiwa agung dan sangat agung, yang layak dijadikan sebagai permulaan tarikh Islam…

Begitulah, Negara Islam didirikan. Islam pun telah menyinari Jazirah Arab hingga sampai ke hujung-hujungnya. Setelah itu, ada Khilafah Rasyidah dan para Khalifah setelahnya. Futuhat demi futuhat semakin meluas. Kebaikan pun tersebar ke segenap penjuru dunia, dari timur hingga barat. Dari Indonesia, di bahagian timur, hingga ke samudera di bahagian barat. Andai saja, Mujahidin saat itu tahu, bahawa di balik samudera itu masih ada tanah, pasti mereka akan mengharunginya untuk membebaskan tanah itu, dan menyebarkan kebaikan di sana. Sebagaimana yang dikatakan oleh penuturnya, ‘Uqbah bin Nafi’ di mana beliau dengan kudanya memasuki pesisir Samudera Atlantik, seraya berkata:

اللَّهُمَّ لَوْ كُنْتَ أَعْلَمُ أَنَّ وَرَاءَ هَذَا الْبَحْرِ أَرْضًا لَخَضْتُهُ إِلَيْهَا

“Ya Allah, andai saja aku tahu, bahawa di balik laut itu ada sejengkal tanah, pasti aku akan menyeberanginya”

Dalam riwayat lain, beliau telah membawa kudanya memasuki air hingga sampai ke bahagian lehernya, lalu beliau berkata,

“Ya Allah, aku persaksikan kepadaMu bahawa aku tidak dapat melintasinya. Jika ada jalan untukku melintasinya, nescaya aku akan melakukannya”

Keadaan kaum Muslimin terus dibaluti kemuliaan demi kemuliaan, kehormatan demi kehormatan…Kaum kafir penjajah pun tahu bahawa penyebab kemuliaan kaum Muslimin adalah ketika mereka memerintah dengan Islam di bawah naungan Negara Khilafah dan Rayah al-‘Uqab, bendera “Lailaha Illa-Llah Muhammad Rasulullah.” Kaum kafir mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk menghancurkan negara tersebut. Pemimpin kekufuran saat itu adalah Britain. Britain tahu persis, kerana itulah ia telah berusaha sejak permulaan abad ke-18 M hingga benar-benar berhasil menghancurkan Negara Khilafah di suku pertama abad ke-20 M, setelah menggunakan khidmat para pengkhianat Arab dan Turki untuk menjalankan misi itu…Hasilnya, kaum Muslimin pun telah terpecah-belah. Semua musuh Islam pun, mulai dari negara-negara besar hingga negara-negara kecil, dengan mudah menguasai negeri kaum Muslimin…! Ketika al-Quran diperlecehkan, mereka tidak bergerak. Ketika Rasul Islam, Muhammad SAW dinistakan, darah di ubun-ubun mereka tidak mendidih. Ketika kehormatan dan kesucian mereka dirampas, tentera kaum Muslimin tetap saja diparkir di berek-bereknya dan tak pernah digerakkan oleh para penguasa itu, kecuali untuk melawan rakyatnya sendiri. Mereka menjadi singa di hadapan orang-orang lemah dan menebarkan ketakutan kepada mereka, tetapi mereka menjadi pengecut di hadapan musuh, hingga keadaan kita seperti yang kita rasakan saat ini!!

Wahai kaum Muslimin amnya.. Wahai Ahlul-Quwwah wal Man’ah khasnya..

Sesungguhnya urusan ini tidak akan kembali baik, kecuali dengan apa yang dahulu menjadikannya baik. Caranya ialah dengan kembali memerintah dengan Islam dalam sebuah Negara Khilafah Rasyidah, di bawah naungan Rayah al-uqab [yakni bendera Rasulullah SAW] dengan jalan yang sama sebagaimana Rasulullah SAW telah menyampaikan risalah Islam, dengan membentuk sebuah kelompok yang dibangun atas dasar Islam, bukan atas dasar selainnya dan setelah itu, kelompok ini berinteraksi dengan umat, mencari dukungan daripada ahlu al-quwwah yang ada dan terus konsisten seperti itu sehingga Allah SWT memberikannya pertolongan dan ia berhasil mendirikan pemerintahan Islam dan Negara Islam. Inilah rahsia untuk urusan ini kembali menjadi baik. Hanya dengan cara ini sahajalah, umat ini akan keluar dari keterpurukannya, bangkit dari kejatuhannya, kembali berjaya setelah kegagalannya dan mengulangi kegemilangannya di masa lalu, iaitu dengan adanya Khilafah Rasyidah, yang akan menerapkan Islam di dalam negara dan mengembangkannya ke seluruh dunia melalui jalan dakwah dan jihad. Allah yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana akan pasti menurunkan pertolonganNya:  

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ

“Sesungguhnya Kami pasti akan menolong para utusan Kami dan orang-orang yang beriman, dalam kehidupan di dunia dan Hari di mana saksi-saksi dibangkitkan” [Ghafir (40):51]

Betapa mendesaknya perjuangan untuk menegakkan Khilafah, bukanlah semata-mata kerana Khilafah itu merupakan jalan kemenangan secara realitinya, tetapi lebih dari itu, kerana yang paling utama ialah sesungguhnya Khilafah itu merupakan sebuah kewajipan yang agung, bahkan merupakan ibu dan mahkota segala kewajipan. Hanya dengannya, semua hukum syariat dapat ditegakkan, dan uqubat dapat dilaksanakan. Tanpanya, baik hukum mahupun uqubat, tidak akan dapat diterapkan di tengah-tengah umat manusia. Kaedah syarak menyebut,

وَمَا لاَ يِتُمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

“Suatu kewajiban tidak akan sempurna, kecuali dengan adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib”

Mendirikan Khilafah dan mengangkat seorang Khalifah hukumnya fardhu, dan bukan sebarang fardhu, tetapi kefardhuan yang membuat siapa pun yang tidak berjuang untuk mewujudkannya, sedangkan dia mampu, akan menanggung dosa yang cukup besar, seolah-olah mati dalam keadaan Jahiliyah, yang menunjukkan betapa besar dosa yang dipikulnya:

«... وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ، مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً»...

“Siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada bai’at [kepada Khalifah], maka dia mati dalam keadaan mati Jahiliyah” [HR Muslim]

Mendirikan Khilafah dan mengangkat seorang Khalifah hukumnya adalah fardhu. Ia bukan sebarang fardhu, kerana sejurus selepas kewafatan Rasulullah SAW, kaum Muslimin ternyata mendahulukan pengangkatan seorang Khalifah berbanding mengurus dan mengebumikan jenazah Rasulullah SAW. Ini membuktikan kepentingan dan keagungan kewajipan tersebut. Keseluruhan peristiwa ini membuktikan betapa besar dan pentingnya Khilafah, sehingga sahabat-sahabat besar memandang, bahawa menyibukkan diri dengan pengangkatan seorang Khalifah, lebih penting berbanding menyibukkan diri dengan urusan fardhu yang juga agung, iaitu menguruskan jenazah Rasulullah SAW.

Melalui Negara Khilafah, pelbagai futuhat berjaya dilakukan, di bawah kepemimpinan seorang Khalifah (Imam). Sabda Rasulullah SAW,

«... وَإِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ...»

“Imam itu laksana perisai, orang berperang di belakangnya, dan berlindung dengannya” [HR Muslim]

Khalifah dan Khilafah adalah perisai atau pelindung. Sesiapa yang mempunyai pelindung, dengan izin Allah, akhirnya dia akan menang. Hak-haknya tidak akan diabaikan, negerinya juga demikian. Musuh-musuhnya tidak akan berani mendekatinya. Semuanya ini dibuktikan oleh sejarah Khilafah. Di manakah Byzantium dengan Suljan [raja]-nya? Di manakah Madain dengan Kisranya? Siapakah yang telah melaungkan suara takbir di wilayah yang terbentang luas, dengan panjang dan lebarnya dari sebuah samudera ke samudera yang lain, kalau bukan Negara Islam, tentera Islam dan keadilan Islam? Andai saja, Khilafah ketika itu tahu, bahawa masih ada daratan di balik dua samudera, di timur dan di barat, pasti Khilafah akan menyeberangi lautannya, untuk menyeru kepada Allah, Dzat yang Maha Pengasih Lagi Penyayang, yang Maha Perkasa lagi Bijaksana.

Wahai kaum Muslimin amnya.. Wahai Ahlul-Quwwah khasnya..

Sebelum ini, Hizbut Tahrir telah menyeru kalian sebanyak dua kali:

•    Pertama, pada tanggal 20 Rabiul Awwal 1385 H, bersamaan 17 Ogos 1969 M atau lima puluh tahun yang lalu..

Itu merupakan seruan yang memberikan amaran, kerana terjadinya goncangan terhadap pemikiran Islam dan hukum-hukumnya ke atas kaum Muslimin yang faktanya direspons oleh kaum Muslimin pada ketika itu! Oleh kerana Hizbut Tahrir adalah pemimpin yang tidak akan membohongi warganya, maka Hizbut Tahrir telah berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan keyakinan umat kepada pemikiran dan hukum Islam. Alhamdulillah, usaha itu pun berhasil dengan hasil yang luar biasa.

•    Kami juga telah menyeru kalian untuk kedua kalinya pada tanggal 28 Rajab 1426 H, bertepatan dengan 2 September 2005 M, atau sepuluh tahun yang lalu…

Seruan ini disampaikan dalam suasana yang panas iaitu tatkala Barat, yang dipimpin oleh Amerika, menyaksikan kegoyahan keyakinan terhadap Khilafah yang mereka tanam di tengah-tengah kaum Muslimin tahun demi tahun, yang ternyata telah berhasil dipulihkan oleh Hizbut Tahrir bersama kaum Muslimin lain yang ikhlas berjuang. Hizbut Tahrir beserta Muslimin yang ikhlas, benar-benar telah berhasil menghilangkan kegoyahan keyakinan terhadap Khilafah yang ada pada majoriti umat Islam. Lalu, umat Islam pun terus melangkah ke arah perjuangan untuk menegakkan Khilafah. Ketika Barat menyaksikan fenomena tersebut, serangan mereka kepada Hizbut Tahrir semakin meningkat. Kadang-kadang, menggunakan tangan mereka sendiri. Kadang-kadang menggunakan tangan tali barut mereka. Mereka menambahkan beberapa siri peperangan, yang mereka isytiharkan sebagai Perang Salib, kerana kebencian mereka kepada Islam dan kaum Muslimin, seperti di Iraq dan Afghanistan. Maka, dalam seruan kedua Hizbut Tahrir pada tahun 2005 itu, kami menjelaskan permusuhan Barat, yang dipimpin oleh Amerika, terhadap Khilafah dan para pejuangnya secara khusus dan terhadap kaum Muslimin secara umum. Musuh-musuh Islam itu ingin menghadang langkah kaum Muslimin menuju Khilafah. Kemudian, Hizbut Tahrir menjelaskan, bahawa kaum Muslimin mampu mengalahkan Barat, selama kaum Muslimin berpegang pada hukum-hukum Islam, dan memurnikan agama mereka untuk Allah SWT semata-mata…Kaum Muslimin pun kembali kepada Allah SWT yang Maha Kuat lagi Perkasa..

•    Setelah kedua-dua seruan tersebut, maka seruan kali ini, sebelum yang terakhir, kami serukan kepada kalian wahai kaum Muslimin, tatkala Khilafah telah menjadi pandangan umum di tengah-tengah umat Islam..

Sesungguhnya tidak ada apa lagi yang tinggal kini sebelum tegaknya Khilafah, kecuali dengan izin Allah datangnya kaum Ansar, seperti mana kaum Ansar yang dahulu. Sesungguhnya tidak ada apa lagi yang tinggal kini sebelum tegaknya Khilafah, kecuali datangnya seorang Sa’ad bin Mu’adz, Sa’ad bin Mu’adz yang baharu…kesatria yang bersedia memenangkan agama mereka dengan menolong para pejuang Khilafah, dengan mendukung Hizbut Tahrir, dukungan yang bisa mengembalikan Khilafah Rasyidah utk kali yang kedua. Khilafah yang berdiri di atas manhaj kenabian, setelah zaman kediktatoran Mulkan Jabariyyan (kekuasaan diktator) di era kita, untuk mewujudkan janji Allah SWT sebagaimana firmanNya:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ

“Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh di antara kalian, untuk memberikan kekuasaan [Khilafah] kepada mereka di muka bumi” [Al-Nur (24):55]

Seorang kesatria yang akan merealisasikan khabar gembira daripada Rasulullah SAW, setelah zaman kediktatoran Mulkan Jabariyyan, sebagaimana sabda baginda,

«... ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ نُبُوَّةٍ»

“Kemudian akan ada kekuasaan yang diktator, ia akan ada dengan kehendak Allah dan akan tetap ada. Kemudian, Allah mengangkatnya, jika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan muncul Khilafah di atas jalan kenabian” [HR Ahmad]

- Seruan sebelum yang terakhir ini kami sampaikan kepada kalian, tentunya kerana kami menginginkan kebaikan untuk kalian. Maka bersegeralah wahai kaum Muslimin. Bersegeralah wahai Ahlu al-Quwwah, merapatlah dalam barisan dakwah dan penolongnya. Bersegeralah berjuang menegakkan Khilafah bersama Hizbut Tahrir, bukan hanya sekadar menjadi penonton sahaja. Kebaikan dan pahala yang kalian dapatkan dengan bergabung dalam barisan dakwah pada hari ini, sudah pasti berbeza dengan kebaikan dan pahala ketika kalian bergabung dalam barisan ini setelah hari ini, meski pun semuanya ada kebaikan. Allah berfirman:

 لا يَسْتَوِي مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُوْلَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Tidaklah sama orang yang membelanjakan hartanya dan berperang, di antara kalian sebelum terjadinya penaklukan kota Makkah. Mereka itu kedudukannya sangat agung, dibanding dengan orang yang membelanjakannya dan berperang setelahnya. Masing-masing Allah janjikan kebaikan dan Allah Maha Tahu apa yang kalian lakukan” [Al-Hadid (57):10]

- Seruan sebelum yang terakhir ini, kami tujukan kepada kalian wahai kaum Muslimin, maka janganlah kalian takut, kecuali kepada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Berkuasa. Janganlah kalian katakan, “Amerika akan berdiri menghadapi kita, dan Barat di belakangnya, jika kami memberikan dukungan kepada anda.” Kerana, sesungguhnya Amerika dan Barat akan hancur. Kekuatan mereka akan berkecai di hadapan orang yang beriman, yang memberikan tempat dan pertolongan:

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Merupakan kepastian bagi Kami [Allah] untuk menolong orang-orang Mukmin” [Al-Rum: 47]

Seruan sebelum yang terakhir ini, berisi peringatan kami kepada kalian akan kemuliaan kalian dan kehinaan musuh-musuh kalian. Kalian adalah orang Muslim, yang mengimani Allah sebagai Rabb [Tuhan] dan mengimani Islam sebagai agama, serta Muhammad sebagai Nabi…Kalian menjadi kuat kerana pertolongan Tuhan kalian:

لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Tidak ada satu kekuatan pun kecuali pada Allah SWT” [Al-Kahfi (18):39]

Kalian menjadi mulia kerana agama kalian:

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ...

“Hanya milik Allah, segala kemuliaan, juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin” [Al-Munafiqun (63):8].

Kalian adalah anak-cucu Khulafa’ Rasyidin, anak-cucu para penakluk Andalusia, penyebar peradaban Islam di sana…kalian adalah anak-cucu Khalifah al-Mu’tasim, yang telah memimpin tentera untuk menyahut jeritan seorang wanita yang dizalimi oleh orang Rom, yang menjerit, “Wa Mu’tashimah..!” [Wahai Mu’tasim]…kalian adalah anak-cucu Harun al-Rasyid yang menjawab surat Raja Rom, kerana Raja Rom itu telah membatalkan perjanjiannya dengan kaum Muslimin, dengan tentera yang Raja Rom itu saksikan sendiri, sebelum dia menerima surat jawapannya...kalian adalah anak-cucu sang pembela agama, Salahuddin al-Ayyubi, yang menundukkan tentera Salib…kalian adalah anak-cucu Quthuz dan Baibars yang mengalahkan Tatar…kalian adalah anak-cucu Muhammad al-Fatih, pemimpin muda yang mendapat kemuliaan dari Allah, kerana telah berhasil membebaskan Konstantinopel, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW…:

«... فَلَنِعْمَ الْأَمِيرُ أَمِيرُهَا، وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ»

“Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik tentera adalah tenteranya” [HR Ahmad]

Kalian adalah anak-cucu Khalifah Sulaiman al-Qanuni, yang diminta tolong oleh Perancis untuk membebaskan rajanya yang menjadi tawanan…kalian adalah anak-cucu Khalifah Salim III, yang di masanya, Amerika Syarikat terpaksa membayar bayaran tahunan kepada walinya di Aljazair untuk mengizinkan kapal-kapal Amerika melintasi Laut Mediterranean dengan aman…kalian adalah anak-cucu Khalifah Abdul Hamid yang tidak bisa dipujuk dengan jutaan emas yang ditawarkan oleh Yahudi untuk membantu perbendaharaan negara dan yang tidak tunduk sedikitpun oleh tekanan antarabangsa yang berhasil mereka galang untuk melawannya agar mengizinkan Yahudi tinggal di Palestin. Beliau mengatakan dengan kata-katanya yang sangat masyhur,

إِنَّ عَمَلَ المُبْضِعِ فِي بَدَنِي لَأَهْوَنُ عَلَيَّ مِنْ أَنْ أَرَى فَلَسْطِيْنَ قَدْ بُتِرَتْ مِنْ دَوْلَةِ الْخِـلَافَةِ... فَلْيَحْتَفِظِ الْيَهُوْدَ بِمَلاَيِيْنِهِمْ ... وَإِذَا مُزِّقَتِ دَوْلَةُ الْخِـلاَفَةُ يَوْماً فَإِنَّهُمْ يَسْتَطِيْعُوْنَ آنِذَاكَ أَنْ يَأْخُذُوْا فَلَسْطِيْنَ بِلاَ ثَمَنٍ

“Sesungguhnya tertancapnya pisau bedah di badanku lebih ringan bagiku berbanding aku melihat Palestin dipisahkan dari Khilafah…Yahudi itu boleh simpan sahaja berjuta-juta keping wang mereka.. Jika suatu hari nanti Khilafah telah dihancurkan, saat itu mereka boleh mengambil Palestin tanpa bayaran sedikit pun”

Sesungguhnya beliau rahimahu-Llah adalah seorang yang berpandangan jauh, sehingga inilah yang terjadi setelah Khilafah runtuh. Para penguasa talibarut Barat telah membiarkan Palestin dan menyerahkannya kepada Yahudi. Bahkan, para penguasa itu menjaganya untuk Barat…Sang Khalifah ini, meskipun konspirasi kaum kafir terhadapnya dan terhadap Negara Islam begitu keras, tetapi Britain yang ketika itu merupakan super power, terpaksa meminta maaf secara resmi kepada kedutaan Khilafah di London, kerana salah seorang warga negaranya menyebarkan sesuatu yang dianggap menyerang Islam di akhir abad ke-19 (1890 M). Namun, pada hari ini, ketika al-Qur’an yang mulia, firman Tuhan semesta alam, dinistakan oleh Barat yang kafir dan Yahudi, tidak ada permintaan maaf, walaupun sedikit, dari pihak mereka, meskipun penistaan demi penistaan terjadi. Ini kerana, kaum Muslimin tidak mempunyai Khalifah yang menjadikan al-Qur’an menjadi Perlembagaan dan yang menggerakkan segala kekuatan yang dimiliki negara, untuk menghukum kaum kafir yang menistakan al-Quran…

Begitulah Khilafah. Begitulah umat Islam di bawah naungan Khilafah…Para Khalifah itu adalah nenek moyang kalian wahai kaum Muslimin. Itulah reaksi kehebatan mereka dan kalian adalah anak-cucu mereka. Marilah bersegera menggenggam kebenaran yang telah mereka ikuti, maka ikutilah kebenaran itu. Marilah bersegera meraih kemuliaan yang mereka ukir dan ukirlah kemuliaan itu..

- Seruan sebelum yang terakhir ini, kami tegaskan kepada kalian, sebagaimana yang kami tegaskan sebelumnya, bahawa kalian dengan izin Allah mampu mengalahkan musuh-musuh kalian. Negara-negara kafir penjajah yang tampaknya besar itu sesungguhnya amat lemah. Benar, mereka mempunyai senjata yang banyak, tetapi mereka tidak memiliki para kesatria. Senjata tanpa kesatria pasti tidak berkesan, ketika berhadapan dengan sekelompok kaum Mukminin yang dipersenjatai dengan senjata walaupun tidak seberapa. Namun, kelompok Mukminin ini mempunyai kekuatan yang luar biasa..

Inilah fakta yang dibuktikan oleh peperangan Khilafah tatkala menghadapi musuhnya, kaum kafir. Kehebatan persenjataan secara fizik semata-mata tidak akan memenangi peperangan melawan kaum Muslimin, meski pun senjata fizik kaum Muslimin sangat sedikit. Ini kerana kaum Muslimin mempunyai akidah yang kuat dan benar, yang mampu membekali mereka dengan potensi peperangan yang tidak bisa dijangkau oleh para Taghut, khususnya Amerika, pada hari ini.. Dengan izin Allah, Amerika dan Barat akan menyaksikan dengan mata kepala mereka, ketika fajar Khilafah sudah menyingsing, Khilafah akan terus mara, dengan kemenangan demi kemenangan, sehingga para Taghut itu akan kembali menyorok ke lubang persembunyian mereka. Itu pun, kalau mereka masih mempunyai lubang persembunyian..

 وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ

“Kalian pasti akan mengetahui beritanya, tidak lama lagi..” [Sadd (38):88]

- Seruan sebelum yang terakhir ini kami tujukan kepada kalian wahai kaum Muslimin! Kami menyerukan kalian untuk memberikan dukungan, maka bergabunglah bersama orang-orang yang sebelumnya terlebih dahulu telah memberikan dukungan kepada Hizbut Tahrir. Kami hulurkan tangan kami kepada kalian, maka sambutlah, dan bergabunglah bersama Ahli Man’ah kami. Sebab, bahtera ini hampir saja akan berlalu, maka bersegeralah mengikuti pelayaran kami:

وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا

“Mereka mengatakan, “Bilakah itu? Katakanlah [wahai Muhammad], boleh jadi itu sudah dekat” [Al-Isra’ (17):51]

Kami yakin dengan pertolongan Allah SWT:

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ*بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

“Pada hari itu, orang-orang Mukmin pun berbahagia, kerana pertolongan Allah. Dia menolong siapa saja yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengasih” [Ar-Rum (30):4-5]


Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Jumaat Pertama, bulan Ramadhan 1436 H
HIZBUT TAHRIR

_________________________________________________

Wahai Kaum Muslimin,

Sesungguhnya kembalinya Khilafah adalah janji, sekaligus merupakan kefardhuan kepada kita. Di Babak terakhir ini marilah kita mengambil bahagian untuk bersama-sama berganding bahu untuk merealisasikannya. Kami berdoa kepada Allah, semoga kita semua tergolong dalam golongan yang menjadi pembantu dan pembela agamaNya, menjadi para pejuang untuk menegakkan agamaNya menjadi umat yang dijanjikan oleh Allah akan kembali mensejahterakan dan mengayomi dunia dengan syariah islam. Dan Kami turut berdoa dan berharap semoga Ramadhan kali ini merupakan Ramadhan terakhir tanpa sebuah kesatuan umat, tanpa pelaksanaan syariah, tanpa Khilafah Rasyidah ala Minhaj an Nubuwwah.

Amin. Amin. Amin Ya Rabb...

Photo: 




Link Rasmi HTM: http://mykhilafah.com/

Selanjutnya...!

Thursday, May 21, 2015

SEMINAR: MEMBEDAH ENAKMEN JENAYAH SYARIAH KELANTAN

JEMPUTAN

MEMBEDAH ENAKMEN JENAYAH SYARIAH KELANTAN


Tarikh: 23 MEI 2015 (SABTU) 
Masa  : 9.00 Pagi- 1.00 Petang
Beralamat:  Khilafah Centre, 20-01, Jalan Putra 1, Taman Sri Putra, Johor Baharu, Johor



PETA

GPS

1.5281515, 103.6848637

SEMOGA ALLAH MENGURNIAKAN KEMUDAHAN UNTUK KALIAN HADIR KE MAJLIS INI. UNTUK INFORMASI LANJUT SILA HUBUNGI:

013-7810030 ROSLAN (UNTUK MUSLIMIN) / 019-7387800 UMMU AL FATIH (UNTUK MUSLIMAH)

Selanjutnya...!

Thursday, April 9, 2015

SEMINAR: MALAYSIA MENUJU KHILAFAH

TRAILER TRANSFORMASI MALAYSIA MENUJU KHILAFAH



Masih ramai di kalangan umat Islam yang tidak mengenal Negara Islam (Khilafah) berserta sistem-sistem Islam yang diterapkan di dalamnya, sehingga ada yang menganggap negara dan sistem demokrasi itu bertepatan dengan Islam, cuma perlu dipulihkan kerosakannya sahaja. Sesungguhnya Negara Islam itu berbeza sama sekali dengan negara demokrasi dari segenap aspek, bermula dari akidah yang melahirkannya sehinggalah kepada segenap peraturan hidup yang diamalkan di dalamnya. Islam mempunyai sistem pemerintahannya yang tersendiri, sistem ekonomi, pergaulan, uqubat serta polisi pendidikan dan luar negara yang berasaskan wahyu. Persoalan yang sering muncul di benak kaum Muslimin yang ingin melihat Negara Khilafah beserta sistem-sistem Islam yang syumul ini diterapkan ialah, bagaimanakah semua ini boleh direalisasikan sekarang? Bagaimanakah negara demokrasi yang sedia ada ini boleh ditukar kepada Negara Khilafah? Apakah masalah, cabaran dan halangan yang wujud dalam merealisasikan impian umat Islam ini? Atas perkara besar inilah seminar ini diadakan. Kami dengan ini menjemput Anda untuk hadir dan mendengar kupasan yang akan menjawab hal ini Insya Allah

HARI : SABTU (18 APRIL 2015)
WAKTU : 9:00 PAGI - 1 PETANG
TEMPAT : Khilafah Centre (JB), 20-01, Jalan Putra 1, Taman Sri Putra, Johor Bahru

MUSLIMIN & MUSLIMAT DIJEMPUT HADIR
MASUK ADALAH PERCUMA



PETA

GPS

1.5281515, 103.6848637

SEMOGA ALLAH MENGURNIAKAN KEMUDAHAN UNTUK KALIAN HADIR KE MAJLIS INI. UNTUK INFORMASI LANJUT SILA HUBUNGI:

013-7810030 ROSLAN (UNTUK MUSLIMIN) / 019-7387800 UMMU AL FATIH (UNTUK MUSLIMAH)

Selanjutnya...!

Tuesday, June 11, 2013

Mengenali Syeikh Atha' Abu Rasytah Amir Hizbut Tahrir Ketiga.

Pada tanggal 11 Safar 1424H atau 13 April 2003M, ketua Dewan Mazhalim Hizbut Tahrir mengumumkan pemilihan Alim al-Ushul (Ahli Usul Fikih) ‘Atha Abu ar-Rasytah (Abu Yasin) sebagai amir Hizbut Tahrir yang ketiga. Melalui kepemimpinannya, beliau adalah seorang yang sangat diharapkan dapat membawa Hizbut Tahrir untuk meraih pertolongan Allah SWT. Hal itu karena beliau memiliki perhatian yang luar biasa terhadap dakwah. Beliau juga melakukan pengurusan yang baik dalam aktiviti dakwah serta memanfaatkan potensi para syabab dengan semaksimum mungkin.

Nama penuh Amir Hizbut Tahrir yang ketiga ini ialah Atha bin Khalil bin Ahmad bin Abdul Qadir al-Khathib Abu ar-Rasytah. Menurut informasi yang paling kuat, beliau dilahirkan pada tahun 1362H atau 1943M. Beliau berasal dari keluarga yang menitikberatkan ilmu agama seperti masyarakat umum. Beliau dilahirkan di kampung kecil Ra’na, termasuk wilayah kawasan al-Khalil di Palestin. Ketika masih kecil, beliau menyaksikan dan merasakan bencana atas Palestin serta penaklukan Yahudi ke atas Palestin pada tahun 1948M, yang berlaku kerana adanya dukungan dari British dan pengkhianatan para penguasa Arab. Kemudian beliau dan keluarganya berpindah ke kem penempatan berdekatan al-Khalil.

Beliau menyelesaikan pendidikan awal dan menengah di kem penempatan. Lalu beliau menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh ijazah Tsanawiyah al-Ula (menurut status di Jordan) dari Madrasah al-Husain bin Ali ats-Tsanawiyah di al-Khalil pada tahun 1959M. Kemudian beliau memperoleh ijazah ats-Tsanawiyah al-Amah (menurut panduan sistem pendidikan Mesir) pada tahun 1960 di Madrasah al-Ibrahimiyah di al-Quds asy-Syarif. Setelah itu, beliau menyambung pengajian di Universiti Kairo Fakulti Teknik pada tahun pengajian 1960-1961. Beliau memperolehi Ijazah Kejuruteraan (Engineering) dalam bidang teknik sivil dari Universiti Kairo pada tahun 1966. Setelah lulus dari Kairo, beliau bekerja sebagai jurutera di beberapa negara Arab. Beliau memiliki karya dalam bidang teknik sivil, iaitu Al-Wasith fi Hisab al-Kamiyat wa Muraqabah al-Mabani wa ath-Thuruq (Metode Penghitungan Kuantitatif dan Kawalan Bangunan dan Jalan).

Beliau bergabung ke dalam Hizbut Tahrir semasa pendidikan menengah sekitar pertengahan tahun lima puluhan. Dalam perjuangan di jalan Allah, beliau pernah di penjara beberapa kali di penjara-penjara para penguasa yang zalim. Beliau terus menjadi pengembang dakwah dalam barisan Hizbut Tahrir dalam seluruh tingkatan organisasi dan administrasi iaitu sebagai daris, anggota, musyrif, naqib mahaliyah, anggota wilayah, mu’tamad, jurucakap rasmi, dan anggota maktab al-amir. Sejak 11 Safar 1424H atau 13 April 2003M, dengan izin Allah, beliau terpilih untuk memikul tampuk kepemimpinan Hizbut Tahrir. Beliau senantiasa memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan kepadanya untuk mengembang amanah yang besar ini.

Beberapa karyanya dalam bidang keislaman adalah seperti berikut:
  1. Tafsir surah al-Baqarah dengan judul, At-Taysir fi Usul at-Tafsir: Surah al-Baqarah (Pokok-Pokok Tafsir Praktis–Surat al-Baqarah).
  2. Tais al-Wushul ila al-Ushul (Cara Mudah untuk Menguasai Ushul Fikih).
  3. Sejumlah buku-buku kecil seperti:-
(a) Al-Azmat al-Iqtishadiyah: Waqi‘uha wa Mu‘alajatuha min Wijhah Nazhari al-Islam (Krisis Ekonomi: Realita dan Solusinya Menurut Pandangan Islam).
(b) Al-Ghazwah ash-Salibiyah al-Jadidah fi al-Jazirah wa al-Khalij (Perang Salib Baru di Jazirah Arab dan Teluk).
(c) Siyasah at-Tashni’ wa Bina’ ad-Daulah Shina’iyan (Politik Industrialisasi dan Pembangunan Negara Industri).

Hizbut Tahrir pada masanya kepimpinannya hingga sekarang telah mengeluarkan sejumlah buku, antaranya:-
  1. Min Muqawimat an-Nafsiyah al-Islamiyah (Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah).
  2. Qadhaya Siyasiyah Bilad al-Muslimin al-Muhtallah (Masalah-Masalah Politik–Negeri-Negeri Kaum Muslim yang Terjajah).
  3. Revisi dan perluasan atas buku Mafahim Siyasiyah li Hizb at-Tahrir (Konsep-konsep Politik Hizbut Tahrir).
  4. Ajhizah ad-Daulah al-Khilafah fi al-Hukm wa al-Idarah (Struktur Negara Khilafah–Pemerintahan dan Administrasi)
  5. Revisi dan penyempurnaan atas Masyru’ ad-Dustur Daulah al-Khilafah (Rancangan Konstitusi Daulah al-Khilafah) dikeluarkan pada tahun 2006.

Beliau senantiasa memohon kepada Allah SWT akan pertolongan dan bantuan untuk melaksanakan amanah dakwah menurut arahan yang dicintai olehNya dan oleh RasulNya. Beliau juga senantiasa memohon kepada Allah SWT agar membukakan melalui kedua tangannya, jalan berdirinya Daulah Khilafah Rasyidah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Memenuhi doa.

Di antara aktiviti yang hebat dan sangat menarik perhatian pada masanya iaitu ketika Hizb pada tanggal 28 Rajab 1426H (2 September 2005M) menyampaikan seruan kepada kaum Muslimin di seluruh belahan dunia untuk mengingatkan bencana besar berupa hancurnya Khilafah 84 tahun sebelumnya. Hizbut Tahrir telah mengumandangkan seruan itu kepada kaum Muslimin setelah solat Jumaat pada hari itu di seluruh dunia dimulai dari Malaysia dan Indonesia di sebelah Timur hinggalah ke Maghribi di tepian lautan Atlantik di sebelah Barat. Seruan itu telah memberikan pengaruh yang sangat berkesan di seluruh dunia. Demikian pula sejumlah aktiviti Hizb dalam menggemakan seruan kebenaran di berbagai konferensi di berbagai medan aktivitinya dan berbagai forum yang diselenggarakannya.

Alhamdulillah, dalam lima tahun masa kepemimpinannya, Hizbut Tahrir telah dipenuhi dengan pelbagai kebaikan. Kami memohon kepada Allah SWT agar semakin memperluas dan menambah kebaikan itu, sebagaimana berita gembira pertolongan dan kemenangan yang telah mulai bergema saat ini di seluruh dunia, atas izin Allah. Hal itu semakin membentangkan harapan akan terealisasinya masa ini sebagai masa terealisasinya pertolongan dan kemenangan ke atas umat Islam, Insya Allah.

Syeikh Atha Abu Rasytah dikenal dengan kewarakannya dan kuatnya beliau berpegang kepada syariah serta keteguhan dan ketinggian ilmunya. Pengalaman beliau memegang pelbagai tanggungjawab yang berbeza-beza di dalam tingkat kepimpinan dan kepengurusan Hizb, khususnya kedudukan beliau sebagai jurucakap resmi, muktamad, dan anggota maktab amir, sangat membantu beliau dalam kepimpinannya sekarang. Bagi anggota Hizb, beliau benar-benar mengetahui tugas “monitoring” yang sememangnya perlu dilakukan oleh seorang amir. Oleh karena itu, para syabab Hizb di seluruh dunia seakan-akan dapat merasakan kehadiran amir mereka, walaupun hakikatnya tidak pernah melihat dan mengenali beliau.

Ungkapan paling indah yang boleh dikatakan tentang kepemimpinan ketiga-tiga orang amir Hizb adalah yang diungkapkan oleh salah seorang syabab Hizb, katanya:

Mereka adalah tiga orang amir. Di tangan mereka Allah SWT telah dan akan menyempurnakan tiga perkara, tiga orang amir yang menyempurnakan tiga zaman:
  1. Zaman pembentukan dan penubuhan kelompok politik.
  2. Zaman pengaktifan dan pengembangan.
  3. Zaman meraih kemenangan, dan dengan izin Allah, sesungguhnya pertolongan dan kemenangan ini akan pasti terealisasi.
Amin..

Untuk berkenalan lebih dalam lagi kepada Amir Hizb ini anda boleh terus ke:

http://www.facebook.com/Ata.abualrashtah


Selanjutnya...!

PERJUANGAN ITU