MY BLOG FOLLOWER

Thursday, July 16, 2015

Tegaknya Khilafah adalah Kemenangan Hakiki Eidul Fitri


 اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

أَمَّا بَعْدُ؛

Saudaraku. Dalam sekelip mata Ramadhan kini akan pergi meninggalkan kita. Tentu sahaja ada di antara kita yang merasa sedih dan haru yang mendalam. Apabila bulan yang penuh rahmah, ampunan, dan kebaikan ini akan berlalu. Padahal, banyak hal yang belum optimal kita lakukan Banyak pahala yang masih belum kita raih. Tapi demikianlah waktu, terus berjalan dan berlalu pergi , tidak ada yang mampu menghentikannya kecuali Allah SWT semata.
Eidul Fitri pun saat ini berada dihadapan mata kita. Hari kemenangan yang dijanjikan Allah SWT , tentunya bagi yang benar-benar menjalankan shaum dengan keimananan,penuh dengan ketaatan didasarkan keinginan mencari redha Allah SWT.
Ibadah shaum di bulan ramadhan sebagaimana ibadah-ibadah yang lainnya merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq yang Maha Perkasa (taqorrub ila Allah) . Semakin dekat seseorang kepada Khaliq-Nya tentu sahaja semakin bertambah cintanya kepada-Nya . Semakin bertambah cintanya semakin bertambah pula ketaatannya kepada Allah SWT. Sementara makna taat berarti ikhlas, rela, redha dan pasti akur dan mahu diatur oleh hukum-hukum-Nya , tanpa ada rasa keberatan sedikitpun, tanpa beban. Semuanya kerana kecintaan kepada Allah SWT yang memerintahkan hambanya untuk menjalankan syariah-Nya.
Dalam tafsir al Qurthubi ketika menjelaskan firman Allah SWT QS Ali Imron : 31 disebutkan : Al Azhari berkata: ‘erti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya’. Hal yang sama dikatakan Al Zajaj : ‘Cintanya seorang manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah mentaati keduanya dan redha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw’.
Itulah yang seharusnya terjadi pada kita. Shaum bulan ramadhan meskipun berlalu harus memberikan pengaruh berupa semakin kokohnya ketaatan kita kepada Allah SWT. Bukankah Allah SWT telah menjelaskan dalam Al Qur’an (QS al Baqaroh:183) bahwa Dia memerintahkan kita shaum dibulan ini agar kita bertaqwa (la’allakum tattaqun)?
Sementara makna taqwa bererti menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Taqwa juga tercermin dari sikap waspada, penuh perhitungan, penuh kekhawatiran dan rasa takut kalau apa-apa yang kita lakukan akan mengundang murka dan adzab Allah SWT kepada kita. Sahabat Rasulullah SAW contohnya Umar bin Khaththab ra memberikan gambaran yang sederhana tentang hakikat taqwa, iaini bagaikan orang yang melangkah di jalan yang penuh duri. Tentulah sikapnya penuh dengan kehati-hatian , khawatir kalau terluka. Sejatinya, demikian pula sikap kita sebagai hamba Allah dalam mengharungi kehidupan ini , hati-hati kalau menyimpang dari syari’ah-Nya.
Dan yang perlu kita berikan keutamaan, ketaatan kepada hukum Allah SWT haruslah menyeluruh dalam seluruh hukum-Nya. Bukan hanya dalam ibadah mahdhah seperti solat, shaum, atau zakat. Tapi tentu sahaja termasuk dalam aspek muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam ekonomi, politik, pendidikan, dan aspek sosial lainnya.
Allah SWT berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (Al-Baqarah: 208)
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir menyatakan: “Allah swt telah memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin dan mempercayai RasulNya agar mengambil system keyakinan Islam (‘aqidah) dan syari’at Islam, mengerjakan seluruh perintahNya dan meninggalkan seluruh laranganNya selagi mereka mampu.” Senada dengan itu Imam Thabariy menyatakan : “Ayat di atas merupakan perintah kepada orang-orang beriman untuk menolak selain hukum Islam; perintah untuk menjalankan syari’at Islam secara menyeluruh; dan larangan mengingkari satupun hukum yang merupakan bagian dari hukum Islam.
Sayangnya ketaqwaan secara menyeluruh inilah yang masih belum dapat kita miliki dan rasai saat ini. Buktinya kita masih lagi belum menjalankan hukum-hukum Allah secara menyeluruh. Sistem politik kita masih berdasarkan demokrasi yang menyerahkan kedaulatan kepada tangan manusia (as-siyadah lil sya’bi). Perkara yang jelas-jelas bertentangan dengan aqidah Islam. Sebab satu-satunya yang berhak membuat hukum , dalam pengertian sumber hukum adalah Allah SWT. 
Ekonomi kita pula diatur berdasarkan aturan Kapitalisma yang justeru menambah penderitaan rakyat, kemiskinan, dan menjadi jalan bagi penjajah untuk mengeksploitasi kekayaan alam kita. Aspek-aspek lainnya juga sama. Dengan tegas kita katakan pangkal penderitaan umat Islam bahkan manusia saat ini adalah sistem kapitalis ini. Tidak ada lain solusinya kecuali syariah Islam.
Kesimpulannya, bukti keberhasilan shaum kita agar kita benar-benar menjadi orang yang bertaqwa, benar- benar menjadi seorang hamba Allah yang diredhainya adalah dengan tertegaknya syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Mahu tidak mahu, kita harus terima bahawa penegakan syariah islam ini tidak akan berhasil selagi kita masih hidup dalam pengaturan sistem yang sama. Kerana pasti ianya akan membuahkan kecacatan demi kecacatan pada perlaksanaannya. 

Justeru kerana itu kita memerlukan sebuah institusi politik yang disebut Negara Khilafah di ketika ini yang masih belum terwujud di dada dunia. Dengannya pasti seluruh aspek kehidupan kita akan kembali diatur oleh syariah berlandaskan wahyu dari Nya.  Maka dengan itu siapapun kita, dari mana pun kelompok atau organisasi kita wajib bersama-sama memperjuangkannya. Bekerja keras bersama-sama memperjuangkan syariah dan Khilafah dengan jalan yang diredhaiNya. Maka dengan itu haruslah kita sama-sama bahu membahu walau dari pelbagai latar perjuangan, dari pelbagai latar kepimpinan. Demi mencapai sebuah kemenangan hakiki tertegaknya syariah islam dengan berdirinya kembali Khilafah Islamiyah. 

Memang perjuangan ini berat dan memerlukan banyak pengorbanan terutama waktu. Namun seandainya ianya kita laksanakan bersama-sama perjuangan ini akan pasti lebih ringan dan kemenangan akan lebih cepat kita raih tentunya dengan izin Allah SWT semata Yang pasti janjiNya akan terbukti dan kemenangan ini akan kita rasai bersama.  Insya'Allah. Tabir!... Allahu Akbar.

Akhir kata dari Kami, anggota Hizbut Tahrir Malaysia cawangan Johor Bahru khususnya. Yakinlah kepada Allah dan serahkanlah diri kalian dengan ketaatan sesungguhnya kepadaNya. Bersamalah kita buktikan Ramadhan ini Ramadhan Terakhir tanpa Syariah dan Khilafah. Dan bermula syawal kali ini sebagai bukti bulan yang akan meneguhkan kita kepada tali agamaNya insya'Allah. Allahumma Amin... 

اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُم




Link Rasmi: http://mykhilafah.com/

Perutusan Dari Kepimpinan Pusat HTM:









No comments:

PERJUANGAN ITU